dikisahkan seorang pemuda shalih yang sedang dalam perjalanan jauh, ditengah perjalanan ia merasa haus dan lapar, sedangkan bekal makanan yang ia bawa sudah habis, rumah warga pun tak terlihat karena ia berada di tengah2 perkebunan, tak lama kemudian ada sebuah mangga yang terbawa arus air yg mengalir di kala itu, sesaat ia langsung memakannya tanpa berfikir apa2.. Setelah ia menghabiskan buah tersebut, ia ingat bahwa buah itu bukan miliknya, meskipun dia tau itu bukan hasil mencuri.. Namun tetap saja merasa tidak nyaman, pergilah ia berlawanan arah dengan arus air, jauh ia berjalan akhirnya ada pohon mangga yang disampingnya terdapat sebuah rumah sederhana, ia langsung menghampiri rumah tersebut, setelah sampai di depan rumah, ia mengucapkan salam sambil mengetuk pintu, lalu datanglah seorang pria tua menjawab salam seraya membukakan pintu, dengan senyum ramah pria tua itu bertanya "ada apakah gerangan datang kemari?", pria muda itu pun menjawab: " sejujurnya saya datang kemari adalah untuk meminta ijin dari bapak agar bersedia menjadikan buah yg saya makan ini hala", pria tua itu bertanya lagi:"dari mana kamu mendapatkan buah ini?" pria itu menjawab dengan sangat malu:"saya menemukannya di bawah sana terbawa arus air dari sini, pak". Bapak tua itu mempersilahkan ia masuk. Lalu bertanya kepada pria muda itu:"jika betul kamu ingin buah yang telah kamu makan itu halal, kamu harus bersedia menikahi anak bapa, dia tuli, bisu, dan buta". Pria muda itu kaget mendengarnya, tapi dengan keshalihannya agar buah yg ia makan jadi halal, ia bersedia untuk menikahi anak bapak tua itu. Anak perempuannya itupun dipanggil untuk datang menghampiri pria muda itu, anak perempuannya menjawab dengan lembut dan membuat pria muda shalih itu heran, dalam hati pemuda itu berkata:"lho, katanya tuli dan tidak dapat berbicara, tapi kenapa ia bisa menjawab panggilan dari ayahnya". Anak perempuan itu datang dengan pakaian serba tertutup, membuat pria shalih itu merasa malu melihatnya karena kecantikannya yang sangat luar biasa, dia sangat takjub dan bertanya pada bapak tua itu:"pak, inikah perempuan yang bapak sebut buta, bisu dan tuli?", bapak tua pun menjawab:"iya nak, bapak sebut anak ini tuli, karena ia tidak pernah mendengarkan hal yang buruk, bapak sebut dia bisu sebab ia tidak pernah membicarakan orang lain dan berkata yang tidak baik, bapak sebut anak ini buta karena tidak pernah melihat yang haram untuk dilihatnya". Pria sholeh tersebut pun menangis bahagia dan sujud syukur, karena memang selama itu ia sangat menginginkan istri yang shalihah.
Luar biasa faedah kejujuran yang bisa membawakan kita pada kebaikan. Ingatlah kawan, hal baik akan berbuah baik. Jika kita selalu jujur pada diri sendiri maupun orang lain, insyaallah kitapun akan mendapatkan balasan yang manis pula..
Semoga sahabat semua senantiasa jujur dalam hal apapun.. Aamiin..jangan lupa komen dan likenya ya, semoga bermanfaat.. ;)